Profil Desa Kembangkuning
Ketahui informasi secara rinci Desa Kembangkuning mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Kembangkuning di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menjelma sebagai salah satu wilayah pesisir yang memiliki potensi signifikan. Lokasinya yang strategis tidak hanya menawarkan panorama alam yang memukau, tetapi juga menyimpan keka
-
Potensi Pesisir dan Ketahanan Pangan
Terletak di pesisir selatan Purworejo, Desa Kembangkuning memiliki potensi besar di sektor perikanan dan pertanian. Luasnya lahan subur dimanfaatkan untuk komoditas pangan, sementara lokasi strategisnya mendukung kegiatan perikanan yang menjadi sumber mat
-
Fokus Pembangunan Infrastruktur dan Ekonomi
Pemerintah desa secara aktif menggalakkan pembangunan, seperti program air bersih Pamsimas. Pengembangan BUMDes juga menjadi prioritas untuk menggerakkan perekonomian lokal dan menyediakan layanan bagi masyarakat, menunjukkan komitmen terhadap kemandirian
-
Daya Tarik Alam dan Kebersamaan Warga
Meskipun belum menjadi destinasi wisata utama, desa ini memiliki keindahan alam yang unik, khususnya Aqua View & Sunset Area yang menawarkan pemandangan matahari terbenam. Semangat gotong royong dan partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai kegiatan men
Kembangkuning merupakan sebuah desa di pesisir selatan Purworejo, berjarak sekitar 17 kilometer dari pusat ibu kota kabupaten. Wilayah ini memiliki karakteristik dataran rendah yang subur, menjadikannya ideal untuk kegiatan pertanian dan perikanan. Batas wilayah Kembangkuning mencakup beberapa desa tetangga yang membentuk satu kesatuan geografis yang erat. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Winong, sementara di sisi timur berbatasan dengan Desa Ketangi. Bagian selatan secara langsung berhadapan dengan Samudra Hindia, dan di sebelah barat, Kembangkuning berbatasan dengan Desa Ngombol. Luas wilayah desa ini adalah sekitar 3,84 kilometer persegi. Berdasarkan data terakhir, jumlah penduduk Desa Kembangkuning mencapai 2.135 jiwa, terdiri dari 1.050 laki-laki dan 1.085 perempuan. Dengan luasan tersebut, kepadatan penduduk desa ini sekitar 556 jiwa per kilometer persegi. Mayoritas penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perikanan. Namun, seiring perkembangan zaman, banyak juga yang beralih ke sektor perdagangan, jasa, dan wirausaha. Kondisi demografis ini mencerminkan dinamika masyarakat yang adaptif dan terus berinovasi untuk meningkatkan taraf hidup. Potensi sumber daya manusia yang mumpuni menjadi modal utama dalam menggerakkan roda pembangunan desa. Potensi Ekonomi dan Pembangunan Unggulan Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Desa Kembangkuning. Tanah yang subur dan iklim yang mendukung memungkinkan masyarakat untuk menanam berbagai komoditas pangan, seperti padi, jagung, dan palawija. Pemanfaatan lahan pertanian di sekitar desa telah dilakukan secara optimal, didukung oleh sistem irigasi yang memadai. Selain itu, potensi perikanan juga sangat menonjol mengingat lokasinya yang dekat dengan laut. Hasil tangkapan ikan dari nelayan lokal tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi desa, tetapi juga dipasarkan ke wilayah sekitar, menciptakan rantai ekonomi yang berkelanjutan. Selain sektor primer, pemerintah desa Kembangkuning juga fokus pada pengembangan sektor ekonomi kreatif melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes di Kembangkuning dikelola untuk melayani kebutuhan masyarakat, misalnya penyewaan peralatan hajatan seperti tratak dan kursi. Inisiatif ini tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan bagi desa, tetapi juga mempermudah masyarakat dalam menyelenggarakan acara-acara penting. Ke depannya, BUMDes diharapkan dapat mengembangkan usaha lain yang relevan dengan potensi desa, seperti pengolahan hasil pertanian atau produk olahan perikanan, untuk meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas utama. Salah satu proyek besar yang telah dan sedang digarap yaitu pembangunan sarana penyediaan air bersih melalui program Pamsimas. Ketersediaan air bersih merupakan isu krusial di daerah pesisir, dan program ini bertujuan untuk memastikan setiap rumah tangga memiliki akses terhadap air minum yang aman dan sehat. Program Pamsimas yang dibangun pada tahun 2021 ini menjadi bukti komitmen pemerintah desa untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya. Rencana pembangunan jalan, terutama di jalur utama Kecamatan Ngombol yang melintasi Kembangkuning, juga menunjukkan adanya perhatian dari pemerintah kabupaten untuk mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Pariwisata dan Daya Tarik Budaya Meskipun belum menjadi destinasi wisata utama, Kembangkuning memiliki beberapa daya tarik yang berpotensi dikembangkan. Salah satu yang paling dikenal yakni Aqua View & Sunset Area. Lokasi ini menawarkan pemandangan matahari terbenam yang memukau di tepi pantai selatan, menjadikannya tempat favorit bagi para penikmat senja dan penggemar fotografi. Keindahan alam pesisir yang masih alami dan relatif sepi memberikan nuansa ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain. Selain itu, kegiatan budaya dan gotong royong juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan desa. Desa Kembangkuning beberapa kali menjadi pusat kegiatan tingkat kecamatan atau kabupaten, seperti acara Gowes Bareng Bupati atau pengibaran 1.708 bendera Merah Putih dalam rangka peringatan HUT RI. Acara-acara ini tidak hanya memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan, tetapi juga memperkenalkan desa kepada khalayak yang lebih luas, memberikan gambaran akan semangat dan kreativitas masyarakatnya. Partisipasi aktif warga dalam kegiatan tersebut merupakan cerminan dari budaya guyub rukun yang masih sangat kental di pedesaan Jawa. Tantangan dan Masa Depan Desa Meski memiliki banyak potensi, Desa Kembangkuning juga menghadapi sejumlah tantangan. Isu-isu seperti ketersediaan air bersih yang terbatas, fluktuasi hasil pertanian dan perikanan akibat faktor alam, serta kebutuhan akan peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan beberapa hal yang perlu terus diatasi. Pemerintah desa, dipimpin oleh kepala desa yang kini menjabat, Danang Watu Aji, secara proaktif mencari solusi. Program-program seperti Pamsimas merupakan langkah nyata untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan lokasinya yang berdekatan dengan Samudra Hindia, Kembangkuning memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata bahari dan ekonomi kreatif berbasis hasil laut. Namun, pengembangan ini perlu dilakukan secara hati-hati agar tetap menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak swasta menjadi kunci untuk mewujudkan visi desa yang mandiri dan maju. Melalui perencanaan yang matang dan implementasi yang efektif, Kembangkuning diproyeksikan dapat menjadi salah satu desa percontohan di Purworejo yang mampu mengoptimalkan kekayaan alam dan budaya demi kesejahteraan seluruh warganya.
Kembangkuning merupakan sebuah desa di pesisir selatan Purworejo, berjarak sekitar 17 kilometer dari pusat ibu kota kabupaten. Wilayah ini memiliki karakteristik dataran rendah yang subur, menjadikannya ideal untuk kegiatan pertanian dan perikanan. Batas wilayah Kembangkuning mencakup beberapa desa tetangga yang membentuk satu kesatuan geografis yang erat. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Winong, sementara di sisi timur berbatasan dengan Desa Ketangi. Bagian selatan secara langsung berhadapan dengan Samudra Hindia, dan di sebelah barat, Kembangkuning berbatasan dengan Desa Ngombol. Luas wilayah desa ini adalah sekitar 3,84 kilometer persegi.
Berdasarkan data terakhir, jumlah penduduk Desa Kembangkuning mencapai 2.135 jiwa, terdiri dari 1.050 laki-laki dan 1.085 perempuan. Dengan luasan tersebut, kepadatan penduduk desa ini sekitar 556 jiwa per kilometer persegi. Mayoritas penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perikanan. Namun, seiring perkembangan zaman, banyak juga yang beralih ke sektor perdagangan, jasa, dan wirausaha. Kondisi demografis ini mencerminkan dinamika masyarakat yang adaptif dan terus berinovasi untuk meningkatkan taraf hidup. Potensi sumber daya manusia yang mumpuni menjadi modal utama dalam menggerakkan roda pembangunan desa.
Potensi Ekonomi dan Pembangunan Unggulan
Sektor pertanian merupakan tulang punggung perekonomian Desa Kembangkuning. Tanah yang subur dan iklim yang mendukung memungkinkan masyarakat untuk menanam berbagai komoditas pangan, seperti padi, jagung, dan palawija. Pemanfaatan lahan pertanian di sekitar desa telah dilakukan secara optimal, didukung oleh sistem irigasi yang memadai. Selain itu, potensi perikanan juga sangat menonjol mengingat lokasinya yang dekat dengan laut. Hasil tangkapan ikan dari nelayan lokal tidak hanya memenuhi kebutuhan konsumsi desa, tetapi juga dipasarkan ke wilayah sekitar, menciptakan rantai ekonomi yang berkelanjutan.
Selain sektor primer, pemerintah desa Kembangkuning juga fokus pada pengembangan sektor ekonomi kreatif melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). BUMDes di Kembangkuning dikelola untuk melayani kebutuhan masyarakat, misalnya penyewaan peralatan hajatan seperti tratak dan kursi. Inisiatif ini tidak hanya menghasilkan pendapatan tambahan bagi desa, tetapi juga mempermudah masyarakat dalam menyelenggarakan acara-acara penting. Ke depannya, BUMDes diharapkan dapat mengembangkan usaha lain yang relevan dengan potensi desa, seperti pengolahan hasil pertanian atau produk olahan perikanan, untuk meningkatkan nilai jual dan kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas utama. Salah satu proyek besar yang telah dan sedang digarap yaitu pembangunan sarana penyediaan air bersih melalui program Pamsimas. Ketersediaan air bersih merupakan isu krusial di daerah pesisir, dan program ini bertujuan untuk memastikan setiap rumah tangga memiliki akses terhadap air minum yang aman dan sehat. Program Pamsimas yang dibangun pada tahun 2021 ini menjadi bukti komitmen pemerintah desa untuk memenuhi kebutuhan dasar warganya. Rencana pembangunan jalan, terutama di jalur utama Kecamatan Ngombol yang melintasi Kembangkuning, juga menunjukkan adanya perhatian dari pemerintah kabupaten untuk mendukung konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.
Pariwisata dan Daya Tarik Budaya
Meskipun belum menjadi destinasi wisata utama, Kembangkuning memiliki beberapa daya tarik yang berpotensi dikembangkan. Salah satu yang paling dikenal yakni Aqua View & Sunset Area. Lokasi ini menawarkan pemandangan matahari terbenam yang memukau di tepi pantai selatan, menjadikannya tempat favorit bagi para penikmat senja dan penggemar fotografi. Keindahan alam pesisir yang masih alami dan relatif sepi memberikan nuansa ketenangan yang sulit ditemukan di tempat lain. Selain itu, kegiatan budaya dan gotong royong juga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan desa.
Desa Kembangkuning beberapa kali menjadi pusat kegiatan tingkat kecamatan atau kabupaten, seperti acara Gowes Bareng Bupati atau pengibaran 1.708 bendera Merah Putih dalam rangka peringatan HUT RI. Acara-acara ini tidak hanya memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan, tetapi juga memperkenalkan desa kepada khalayak yang lebih luas, memberikan gambaran akan semangat dan kreativitas masyarakatnya. Partisipasi aktif warga dalam kegiatan tersebut merupakan cerminan dari budaya guyub rukun yang masih sangat kental di pedesaan Jawa.
Tantangan dan Masa Depan Desa
Meski memiliki banyak potensi, Desa Kembangkuning juga menghadapi sejumlah tantangan. Isu-isu seperti ketersediaan air bersih yang terbatas, fluktuasi hasil pertanian dan perikanan akibat faktor alam, serta kebutuhan akan peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan beberapa hal yang perlu terus diatasi. Pemerintah desa, dipimpin oleh kepala desa yang kini menjabat, Danang Watu Aji, secara proaktif mencari solusi. Program-program seperti Pamsimas merupakan langkah nyata untuk menjawab tantangan tersebut.
Dengan lokasinya yang berdekatan dengan Samudra Hindia, Kembangkuning memiliki potensi besar untuk mengembangkan sektor pariwisata bahari dan ekonomi kreatif berbasis hasil laut. Namun, pengembangan ini perlu dilakukan secara hati-hati agar tetap menjaga kelestarian lingkungan pesisir. Kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak swasta menjadi kunci untuk mewujudkan visi desa yang mandiri dan maju. Melalui perencanaan yang matang dan implementasi yang efektif, Kembangkuning diproyeksikan dapat menjadi salah satu desa percontohan di Purworejo yang mampu mengoptimalkan kekayaan alam dan budaya demi kesejahteraan seluruh warganya.
